21 Desember 2010

Sudahkah Menjadi Seoarang Mahasiswa....

Dalam sebuah bangsa, kaum muda atau pun Mahasiswa adalah aset yang tak ternilai harga nya.Bahkan Kemajuan sebuah bangsa saat tergantuntung kepada kemampuan kaum muda/mahasiswa untukmembuat perubahan-perubahan yang signifikan.yang sebagai mana di sebutkan oleh Ortega G. Yasset, Pemuda adalah AGENT OF CHANGE, Agen perubah yang dipundaknya di bebani harapan-harapan bangsa.

Dan untuk saat ini ataupun zaman sekarang, mungkin mahasiswa banyak yang tidak tau tentang arti dari mahasiswa. berbicara hari ini mungkin mahasiswa yang banyak saya lihat lihat akhir-akhir ini hanya berbicara tentang bersenang-senang(hedonis).banyak lah contoh dari kawan-kawan kita di sekitar kita. mungkin itu salah satu mental dr mahasiswa indonesia. ya memang sebuah PR besar yang harus kita kerjakan, bagai mana mental mahasiswa di indonesia bisa sadar akan arti dari mahasiswa yang notabennya kita adalah kaum akademis tertinggi.
Oleh karena itu saya menulis artikel ini untuk mengajak kawan-kawan mahasiswa pada umumnya ntuk merubah sedikit pola fikir kita untuk menjadi mahasiswa yang sadar akan TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI. 

Mungkin kawan-kawan mahasiswa pernah mendengar tentang TRI DHARMA PERGURUAN TINGGi, mungkin saya akan sedikit membahas ataupun sedikit menyebutkan Tri dharma perguruan tinggi, tri Dharma perguruan tinggi adalah salah satu dasar tanggung jawab mahasiswa. Definisi/isi dari tri dharma perguruna tinggi adalah:

1. pendidikan
pendidikan adalah sauatu tanggung jawab besar dari kaum akademisi, Pendidikan ini dalam artian kita sebagai mahasiswa/ kaum akademis tertinggi harus mempunyai nilai lebih dari pendidikan itu sendiri, bahwasanya itu adalah keilmuan dalam diri kita sendiri.dan Pengertian pendidikan dan pengajaran disini adalah dalam rangka menerusakan pengetahuan atau dengan kata lain dalam rangka transfer of knowledge ilmu pengetahuan yang telah dikembangkan melaui penelitian oleh mahasiswa di pergurun tinggi.Dalam pendidikan tinggi dinegara kita dikenal dengan istialh strata, mulai dari strata satu(S-1) yaitu merupakan pendidikan program sarjana,strata dua(S-2) merupakan program magisterdan strata tiga (S-3) yaitu pendidikan doktor dalam suatu disiplin ilmu,serta pendidikan jalur vokasional/non gelar(diploma).
2. Penelitian dan pengembangan

Kegiatan penelitain dan pengembangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tnapa penelitain,maka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi terhambat. Penelitian ini tidaklah berdiri sendiri, akan tetapi harus dilihat keterkaitannya dalam pembangunan dalam arti luas.artinya penelitain tidak semata-mata hanya untuk hal yang diperlukan atau langsung dapat digunakan oleh masyarakat pada saat itu saja,akan tetapi harus dilihat dengan proyeksi kemasa depan. Dengasn kata lain penelitian dipergurun tinggi tidak hanya diarahkan untuk penelitian terapan saja,tetapi juga sekaligus melaksanakn penelitian ilmu-ilmu dasar yang manfaatnya baru terasa penting artinya jauh dimasa yang akan datang.

3.Pengabdian Pada Masyarakat
pengabdian pada masyarakat harus diartiakan dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dikembangkan di perguruan tinggi, khususnya sebagi hasil dari berbagai penelitian.Pengabdian pada masyarakat merupakan serangkaian aktivitas dalam rangka kontribusi perguruan tinggi terhadap masyarakat yang bersiafat kongkrit dan langsung dirasakn manfaatnya dalam waktu yang relatif pendek. Aktivitas ini dapat dilakukan atas inisiatif individu atau kelompok anggota sivitas akademika perguruan tinggi terhadap masyarakat maupun terhadap inisiatif perguruan tinggi yang bersangkutan yang bersifat nonprofit(Tidak mencari keuntungan). Dengan aktivitas ini diharapkan adanya umpan balik dari masyarakat ke perguruan tinggi,yang selanjutnya dapat digunakn sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih lanjut.Dan Mahasiswa adalah kontrol sosial pada masyarakat.dan salah satu tugas mahasiwa adalah kontol sosial pada masyarakat.
Jelas bahwa mahasiswa mempunyai tugas/tanggung jawab menjalani poin-poin dari tri dharma perguruan tinggi.mungkin kalau pendidikan kita dapat dari kampus begitu juga halnya sama dengan penelitian, kita membiat Skripsi atau pun penelitian ilmiah (PI). tapi bagai mana dengan poin yang ke tiga???yaitu pengabdian pada masyarakat….

Berbicara pengabdian pada masyarakat tidak terlepas dari kita yang bahwasaanya kita adalah mahasiswa yang tugas dan fungsinya adalah kontrol sosial pd masyarakat. para founding father kita sudah banyk berkorban untuk kita dan masyarakat indonesia pada khususny,apa kah kita hanya bisa mengikut dari bagian sejarah yang telah dibuat oleh founding father kita???,kita sebagai mahasiswa harus membuat sejarah baru, sejarah yang bisa di banggakan dirikita dan semua orang banyak.itu HARGA MATI.
dan berbicara mahasiswa hari ini mungkin banyak yang mempunyai karakter berbeda-beda.ada yang kupu-kupu (kuliah pulang,kuliah pulang) ada pula Kunang-kunang(kuliah nagring, kuliah nagkring).dan ada beberapa karaketer mahasiswa yang hanya fokus di akademis saja, juga yang hedonis saja,dan ada juga mahasiswa yang aktivis saja.IDEALNYA Mahasiswa adalah harus Mengelaborasikan antara smua karakter itu dan menjalankan tridharma perguruan tinggi.
mungkin ini sedikit dari ungkapan dari fikiran saya tentang MAHASISWA SAAT INI…..

HIDUP MAHASISWA…..

Perguruan Tinggi

Pemahaman kita dan kemampuan belajar yang lebih tinggi dalam usia dewasa, setelah mengumpulkan sejumlah tahun keterampilan dan pengalaman profesional. Ada alasan sederhana untuk itu. Pada remaja, ketika kami memutuskan untuk melanjutkan pendidikan, kami tidak memiliki kapasitas dan kedewasaan untuk mengerti bagaimana kita akan menggunakan dan menerapkan pengetahuan yang kita sedang terkena. Jadi, Perguruan Tinggi untuk menghafal palsu percaya bahwa kita belajar apa yang kita benar-benar menghafal. Namun, tidak lama setelah itu, kita lupa banyak hal.

Mengapa Definisi Perguruan Tinggi pembahasan kali ini? Karena fungsi otak kita efisien: ini hanya membuang informasi yang tidak memiliki aplikasi praktis, baik intelektual atau emosional. Setelah mengumpulkan pengalaman bertahun-tahun, kita memperoleh kemampuan untuk mengidentifikasi persis apa yang akan memungkinkan kita untuk mencapai atau meningkatkan fungsi profesional Mendefinisikan Perguruan Tinggi Idaman lebih efisien. Sebuah percakapan santai, sebuah buku yang bagus, atau bahkan pidato Perguruan Tinggi demikian secara permanen tersimpan dalam pikiran kita tanpa menghafal yang terlibat jika intelektual atau menarik secara emosional. Orang dewasa biasanya memiliki kemampuan pemahaman yang lebih baik daripada mahasiswa.

Banyak Definisi Perguruan Tinggi Bagaimana?

Biasanya kita lupa bahwa pendidikan Perguruan Tinggi adalah hanya sarana memberikan kita dengan alat-alat untuk menyelesaikan tugas-tugas yang semakin berkualitas dalam karir profesional kami. Untuk alasan ini, ketika merancang program akademik mahasiswa, kami mempertimbangkan semua pengetahuan profesional, ketrampilan dan pengalaman siswa memiliki akumulasi sepanjang kehidupan professional-nya. Selain Perguruan Tinggi, kita tidak lebih efisien karena kita mempelajari atau membaca lebih banyak, melainkan karena kami tahu bagaimana menerapkan pengetahuan kita yang lebih baik dalam situasi kehidupan nyata.

Belajar dan membaca lebih banyak akan mengubah kami menjadi orang berpendidikan lebih baik, tapi belajar untuk menerapkan pengetahuan praktis yang akan memungkinkan kita untuk membuat keputusan yang tepat dan bertindak bijaksana dalam hidup. Dan inilah jenis pengetahuan yang akan kita butuhkan untuk berhasil di arena profesional. Ini adalah dengan menghasilkan hasil yang positif dan menemukan solusi bahwa kualitas pembelajaran jarak jauh kami datang ke depan pendidikan tinggi. Apa yang benar-benar penting adalah apa yang kita tahu, bukan bagaimana kita telah memperoleh pengetahuan itu. Berlaku kualitas pengetahuan lebih efisien daripada kuantitas teori Definisi Perguruan Tinggi.

Himpunan Mahasiswa Islam


·  Beberapa hal yang mempengaruhi latar belakang berdirinya HMI, yaitu; l Pergerakan pemikiran Islam dan situasi Dunia Internasional saat itu. l Situasi NKRI yang baru merdeka 2 tahun setelah dijajah [terutama] oleh Belanda sehingga menimbulkan dampak diberbagai aspek. l Kondisi umat Islam pada saat itu, yakni kesenjangan dan kejumudan umat Islam dalam pengetahuan, pemahaman, dan penghayatan serta pengamalan ajaran Islam. l Kondisi Perguruan Tinggi dan Dunia Kemahasiswaan.

·  Pada awal pembentukan, HMI bertujuan diantaranya; l Mempertahankan dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia l Menegakkan dan mengembangkan ajaran Islam

·  Faktor pendukung berdirinya HMI antara lain: l Posisi dan arti kota Yogya saat itu, yaitu sebagai ibu kota negara, pusat pergerakan Islam, Pusat kebudayaan, dan berada di tengah pulau Jawa. l Kebutuhan Penghayatan dan Keagamaan Mahasiswa. Dan adanya tuntutan kemerdekaan bangsa Indonesia. Faktor Penghambat berdirinya HMI antara lain: l PMY (Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta) l GPII (Gerakan Pemuda Islam Indonesia) l PII (Pelajar Islam Indonesia)
·  Fase-Fase Perkembangan HMI dalam Perjuangan Bangsa Indonesia: l Fase Konsolidasi Spiritual dan Proses Berdirinya HMI (November 1946-5 Februari 1947) l Fase Berdiri dan Pengokohan (5 Februari-30 November 1947) l Fase Pertumbuhan dan Perkembangan HMI (1950- 1963) l Fase Tantangan I (1964-1965) l Fase Kebangkitan HMI sebagai Pelopor Orde Baru (1966-1968) l Fase Pembangunan (1969-1970) l Fase Pergolakan dan Pembaharuan Pemikiran (1970- 1994) l Fase Reformasi (1995-1999) l Fase Tantangan II (2000-sekarang.