15 Maret 2011

Kemunduran Mahasiswa Sebagai Agent of Change

Hari-hari mahasiswa diisi dengan kuliah. Sibuk praktikum dan menyelasaikan laporan yang ditugaskan. Memfotokopy bahan kemudian mempelajarinya. Bila bahan itu ada di internet, maka dari pukul 19.00 - 01.00, warnet akan diisi oleh mahasiswa yang mencari bahan.

Dunia mahasiswa, apakah harus sejemu itu? Seperti anak sekolah yang segalanya harus sistematik. Tak jarang mengeluh oleh tugas-tugas yang menumpuk sehingga mengabaikan fungsi-fungsi mahasiswa yang lain.

Peran dan fungsi mahasiswa harus kembali dipertegas. Mahasiswa harus mampu mengawasi dan mengontrol perubahan secara utuh seperti saat mereka membidani kelahirannya KM ISTIPER 12 Desember 1998. Pergerakan mahasiswa pada saat ini tampaknya memiliki perbedaan signifikan dengan mahasiswa tahun 1998, yang mempunyai keseragaman visi, yaitu perubahan. 

Mahasiswa sudah telanjur dikenal masyarakat sebagai agent of change, agent of modernization, atau agen-agen yang lain. Hal ini memberikan konsekuensi logis kepada mahasiswa untuk bertindak dan berbuat sesuai dengan gelar yang disandangnya. Mahasiswa harus tetap memiliki sikap kritis, dengan mencoba menelusuri permasalahan sampai ke akar-akarnya.

Merupakan kenistaan bila hari-hari mahasiswa hanya satu warna, yaitu akademik. Seakan acuh tak acuh dengan kondisi terkini saat ini, menjadi barisan pengekor atau pertama kali kabur saat masalah terpampang di depan mata. Semangat perubahan tak lagi mewarnai sisi-sisi kehidupannya. Bahkan waktu luang yang dimiliki hanya dihabiskan dengan kegiatan yang tak tentu manfaatnya.

Sekali lagi kita dipecundangi oleh sistem yang berbelit-belit. Masalah akademik yang semakin sulit, peraturan yang rumit, dan menggugurkan idealis sebagai mahasiswa. Tapi, hal seperti ini pun bukan membuat mahasiswa menjadi tersadar. Bangkit dari pengangkangan hak-haknya dan kembali menanya apa fungsinya sebagai mahasiswa. Suara yang dimiliki tak memiliki kesatupaduan, tidak seperti di era 1998. Yang ada hanya mahasiswa 4K, Kampus, Kafe, Kos, Kampung.

Mahasiswa, yang kini anti organisasi, anti pergerakan, bahkan anti perubahan. Sehingga wajarlah, kalau mahasiswa saat ini mati suri dan tak tahu di mana akan dikuburkan. Apakah peristiwa-peristiwa seperti berdirinya KM ISTIPER pada tanggal 12 desember 1998 menjadi satu kenangan terindah yang akan lapuk oleh perubahan zaman.

Menunggu kembali bangkitnya pergerakan mahasiswa. Bangkit Kampusku Tercinta, karena perubahan itu masih ada. Dan bangkitnya kampus, harus kembali dimotori oleh yang namanya mahasiswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar